Latest Posts

OOP

Tidak ada komentar:

1. Abstract Class
            Abstract Class adalah sebuah class yang tidak bisa di-instansiasi (tidak bisa dibuat menjadi objek) dan berperan sebagai ‘kerangka dasar’ bagi class turunannya. Di dalam abstract class umumnya akan memiliki abstract method.
             Abstract class digunakan di dalam inheritance (pewarisan class) untuk ‘memaksakan’ implementasi method yang sama bagi seluruh class yang diturunkan dari abstract class. Abstract class digunakan untuk membuat struktur logika penurunan di dalam pemrograman objek.
          
                        abstrack class komputer {
                                    // isi dari class komputer
                        }
            ?>

2. Package
           Package adalah sebuah sarana untuk mengelompokkan atau mengorganisasikan kelas dan interface yang sama atau sekelompok menjadi satu unit tunggal dalam library. Package mempengaruhi mekanisme hak akses ke kelas didalamnya. hal terpenting yang diperhatikan pada saat mendeklarasikanpackage, bahwa class tersebut harus disimpan pada suatu directory yang sama dengan nama package nya.

3. Casting Object
          Casting pada java berarti mengambil objek dari satu jenis tertentu lalu mengubahnya menjadi jenis objek yang lain. Objek yang dimaksud adalah tipe data yang nantinya akan diubah ke dalam tipe data lain misalkan tipe data integer menjadi string.

4. Overloading
          Sebuah method yang mendefinisikan dua atau lebih method dalam kelas sama, nama sama, deklarasi parameter berbeda. Sehingga mempunyai implementasi dan return value yang berbeda pula.

5. Overriding
          Sebuah method yang menyatakan suatu keadaan dimana method pada subclass menolak pada parent classnya. Cirinya adalah nama method, parameter, return type harus sama.

6. Pewarisan Interface
          Sebuah class dapat mewarisi interface dengan menggunakan kata kunci implements, dimana class tersebut dapat mewarisi beberapa interface.
Read More

Cara Membuat Form di Microsoft Access

Tidak ada komentar:
1. Siapkan data yang akan dibuat form dengan menggunakan Microsoft Access
Screenshot - 4_26_2013 , 3_13_03 PM

2. lalu pilih create di menubar kemudian klik more forms kemudian pilih form wizard.
Screenshot - 4_26_2013 , 3_14_07 PM

3. kemudian pilih data yang mana saja yang akan dimasukkan dengan mengklik panah seperti digambar.
Screenshot - 4_26_2013 , 3_14_26 PM

4. Setelah selesai menginsert data yang akan dibuat lalu klik next.
Screenshot - 4_26_2013 , 3_15_18 PM

5. kemudian pilih layout columnar lalu klik next
Screenshot - 4_26_2013 , 3_15_31 PM

6. setelah itu pilih model style untuk form
Screenshot - 4_26_2013 , 3_15_58 PM

7. dan inilah hasil dari form yang telah dibuat
Screenshot - 4_26_2013 , 3_17_51 PM
Read More

Fourth Generation Techniques (4GT)

Tidak ada komentar:

Istilah generasi ke empat, mengarah ke perangkat lunak yang umum yaitu tiap pengembang perangkat lunak menentukan beberapa karakteristik perangkat lunak pada level tinggi.
a.      Tahapan Fourth Generation Techniques (4GT)
1)      Pengumpulan kebutuhan, idealnya pelanggan akan menjelaskan kebutuhan yang akan ditranslasikan ke prototype operasional
2)      Translasi kebutuhan menjadi prototype operasional, atau langsung melakukan implementasi secara langsung dengan menggunakan bahasa generasi ke empat (4GL) jika aplikasi relatif kecil
3)      Untuk aplikasi yang cukup besar, dibutuhkan strategi perancangan sistem walaupun 4GL akan digunakan
4)      Pengujian
5)      Membuat dokumentasi
6)      Melaksanakan seluruh aktivitas untuk mengintegrasikan solusi-solusi yang membutuhkan paradigma rekayasa perangkat lunak lainnya
b.      Kelebihan Fourth Generation Techniques (4GT)
·         Pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas secara besar
c.       Kelemahan Fourth Generation Techniques (4GT)
-    Kesulitan penggunaan perangkat bantu (tools) dibandingkan dengan bahasa  pemrograman, dan juga kode sumber yang dihasilkannya tidak efisien
                          d.      Waktu Penggunaan
                              -     Hanya digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak yang menggunakan
                                     bentuk bahasa khusus atau notasi grafik yang diselesaikan dengan syarat yang
                                     dimengerti pemakai.
Read More

Component-based development

Tidak ada komentar:



Component-based development sangat berkaitan dengan teknologi berorientasi objek. Pada pemrograman berorientasi objek, banyak class yang dibangun dan menjadi komponen dalam suatu software. Class-class tersebut bersifat reusable artinya bisa digunakan kembali. Model ini bersifat iteratif atau berulang-ulang prosesnya.
Secara umum proses yang terjadi dalam model ini adalah:
  1. Identifikasi class-class yang akan digunakan kembali dengan menguji class tersebut dengan data yang akan dimanipulasi dengan aplikasi/software dan algoritma yang baru
  2. Class yang dibuat pada proyek sebelumnya disimpan dalam class library, sehingga bisa langsung diambil dari library yang sudah ada. Jika ternyata ada kebutuhan class baru, maka class baru dibuat dengan metode berorientasi objek.
  3. Bangun software dengan class-class yang sudah ditentukan atau class baru yang dibuat, integrasikan.
Penggunaan kembali komponen software yang sudah ada menguntungkan dari segi:
 ► Siklus waktu pengembangan   software, karena   mampu   mengurangi waktu 70%
 ► Biaya produksi berkurang sampai 84% arena pembangunan komponen berkurang

Pembangunan software dengan menggunakan komponen yang sudah tersedia dapat menggunakan komponen COTS (Commercial off-the-shelf) – yang bisa didapatkan dengan membeli atau komponen yang sudah dibangun sebelumnya secara internal. Component-Based Software Engineering (CBSE) adalah proses yang menekankan perancangan dan pembangunan software dengan menggunakan komponen software yang sudah ada. CBSE terdiri dari dua bagian yang terjadi secara paralel yaitu software engineering (component-based development) dan domain engineering.
Read More

Formal Method Model

Tidak ada komentar:
http://blogs.ubc.ca/karthik/files/2009/08/formal.gif



Pada model ini, yang digunakan disini adalah notasi matematika yang terperinci dan penuh ketelitian dalam mengidentifikasi desain dan menguji sistem yang berbasis komputer. Metode ini sering dipakai untuk spesifikasi yang detail, rancangan dan verifikasi pada bagian-bagian sistem yang penting (bersifat kritikal) seperti pada sistem avionic dan aerospace, serta pada sistem keamanan yang kritikal pada monitor jantung, ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan pada perbankan.dan secara khusus, metode formal sangat cocok dijalankan pada sistem yang kompleks.

  • Kelebihan model ini adalah pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas yang besar.
  • Kekurangan model ini adalah kemungkinan akan sulit memanfaatkan alat bantu/peralatan/tools 4GT dibandingkan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang konvensional, selain itu terdapat juga masalah dalam hal kode sumber yang tidak efisien. Di samping itu, pemeliharaan sistem software besar yang dikembangkan oleh 4GT juga masih sedang dalam proses pengkajian.
Model ini diaplikasikan untuk mengembangkan perangkat lunak yang memakai bentuk bahasa khusus atau notasi grafik yang dieksekusi/diselesaikan dengan syarat atau ketentuan yang dipahami oleh pemakai/pengguna/kustomer.
Read More

Evolutionary process model

1 komentar:



Evolutionary model (aka successive versions or incremental  model):

  • Sistem ini dipecah menjadi beberapa modul yang dapat diimplementasikan secara bertahap dan disampaikan.

Pertama mengembangkan modul inti dari sistem.
Kerangka produk awal yang disempurnakan menjadi tingkat peningkatan kemampuan:

  • dengan menambahkan fungsi baru pada versi berikutnya.

Berturut-turut versi produk:

  • sistem berfungsi mampu melakukan beberapa pekerjaan yang berguna.
  • Rilis baru dapat mencakup fungsi baru:

    • juga fungsi yang ada dalam rilis saat ini mungkin telah ditingkatkan.

evolutionary model



Keuntungan Evolutionary Model 

Pengguna mendapatkan kesempatan untuk bereksperimen dengan sistem sebagian dikembangkan:


  • banyak sebelum versi penuh bekerja dilepaskan,

Membantu menemukan kebutuhan pengguna yang tepat:

  • banyak sebelum sistem kerja sepenuhnya dikembangkan.

Core modul bisa diuji secara menyeluruh:


  • mengurangi kemungkinan kesalahan dalam produk akhir.


Kekurangan Evolutionary Model

Seringkali, sulit untuk membagi masalah menjadi unit-unit fungsional:

  • yang dapat diimplementasikan secara bertahap dan disampaikan.
  • evolutionary model ini berguna untuk masalah yang sangat besar,
    • mana lebih mudah untuk menemukan modul untuk implementasi tambahan.


Evolutionary Model with Iteration

Banyak organisasi menggunakan kombinasi berulang dan pengembangan inkremental:

  • rilis baru mungkin termasuk fungsi baru
  • fungsi yang ada dari rilis saat ini mungkin juga telah dimodifikasi.

Beberapa keuntungan:

  • Pelatihan dapat mulai pada rilis sebelumnya
    • umpan balik pelanggan diperhitungkan
  • Pasar dapat dibuat:
    • untuk fungsionalitas yang belum pernah ditawarkan.
  • Rilis Sering memungkinkan pengembang untuk memperbaiki masalah tak terduga dengan cepat.
Read More

Rapid Application Development

Tidak ada komentar:


Rapid Application Development (RAD) adalah strategi siklus hidup yang ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang dicapai melalui siklus tradisional (McLeod, 2002). RAD merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application untuk mempercepat pengembangan sistem/aplikasi (Bentley, 2004). Dari definisi-definisi konsep RAD ini, dapat dilihat bahwa pengembangan aplikasi dengan menggunakan metode RAD ini dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat.
Pemaparan konsep yang lebih spesifik lagi dijelaskan oleh Pressman (2005) dalam bukunya, “Software Engineering: A Practition’s Approach”. Ia mengatakan bahwa RAD adalah proses model perangkat lunak inkremental yang menekankan siklus pengembangan yang singkat. Model RAD adalah sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model waterfall, di mana perkembangan pesat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika tiap-tiap kebutuhan dan batasan ruang lingkup projek telah diketahui dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembang untuk menciptakan sebuah “sistem yang berfungsi penuh” dalam jangka waktu yang sangat singkat. Dari penjelasan Pressman (2012) ini, satu perhatian khusus mengenai metodologi RAD dapat diketahui, yakni implementasi metode RAD akan berjalan maksimal jika pengembang aplikasi telah merumuskan kebutuhan dan ruang lingkup pengembangan aplikasi dengan baik.
Sedangkan menurut Kendall (2010), RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak. RAD bertujuan mempersingkat waktu yang biasanya diperlukan dalam siklus hidup pengembangan sistem tradisional antara perancangan dan penerapan suatu sistem informasi. Pada akhirnya, RAD sama-sama berusaha memenuhi syarat-syarat bisnis yang berubah secara cepat.

Siklus RAD (Sumber: Kendall, 2010)
Siklus RAD
(Sumber: Kendall, 2010)
Fase dan Tahapan Pengembangan Aplikasi
Menurut Kendall (2010), terdapat tiga fase dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan pengguna dalam tahap penilaian, perancangan, dan penerapan. Adapun ketiga fase tersebut adalah requirements planning (perencanaan syarat-syarat), RAD design workshop (workshop desain RAD), dan implementation (implementasi). Sesuai dengan metodologi RAD menurut Kendall (2010), berikut ini adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi.
1)      Requirements Planning (Perencanaan Syarat-Syarat)
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Kendall, 2010).
2)      RAD Design Workshop (Workshop Desain RAD)
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan dan pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan. Selama workshop desain RAD, pengguna merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna. Apabila sorang pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif ini dapat mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi (Kendall, 2010).
3)      Implementation (Implementasi)
Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi (Kendall, 2010).

Kelebihan dan Kekurangan RAD
 
Metode pengembangan sistem RAD relatif lebih sesuai dengan rencana pengembangan aplikasi yang tidak memiliki ruang lingkup yang besar dan akan dikembangkan oleh tim yang kecil. Namun, RAD pun memiliki kelebihan dan kekurangannya sebagai sebuah metodoligi pengembangan aplikasi. Berikut ini adalah kelebihan metodologi RAD menurut Marakas (2006):
  1. Penghematan waktu dalam keseluruhan fase projek dapat dicapai.
  2. RAD mengurangi seluruh kebutuhan yang berkaitan dengan biaya projek dan sumberdaya manusia.
  3. RAD sangat membantu pengembangan aplikasi yang berfokus pada waktu penyelesaian projek.
  4. Perubahan desain sistem dapat lebih berpengaruh dengan cepat dibandingkan dengan pendekatan SDLC tradisional.
  5. Sudut pandang user disajikan dalam sistem akhir baik melalui fungsi-fungsi sistem atau antarmuka pengguna.
  6. RAD menciptakan rasa kepemilikan yang kuat di antara seluruh pemangku kebijakan projek.
Sedangkan, mengacu pada pendapat Kendall (2010), maka dapat diketahui bahwa kekurangan penerapan metode RAD adalah sebagai berikut:
  1. Dengan metode RAD, penganalisis berusaha mepercepat projek dengan terburu-buru.
  2. Kelemahan yang berkaitan dengan waktu dan perhatian terhadap detail. Aplikasi dapat diselesaikan secara lebih cepat, tetapi tidak mampu mengarahkan penekanan terhadap permasalahan-permasalahan perusahaan yang seharusnya diarahkan.
  3. RAD menyulitkan programmer yang tidak berpengalaman menggunakan prangkat ini di mana programmer dan analyst dituntut untuk menguasai kemampuan-kemampuan baru sementara pada saat yang sama mereka harus bekerja mengembangkan sistem.
Read More
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com